Mengungkap Perbedaan Teh Hijau dan Teh Biasa: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?


Queenews.id – Teh menjadi salah satu minuman tertua dan paling populer di dunia, dinikmati oleh berbagai kalangan dari berbagai budaya. Namun, tidak semua teh diciptakan sama.
Dua jenis teh yang paling sering dibicarakan adalah teh hijau dan teh biasa—yang dalam konteks ini umumnya merujuk pada teh hitam.
Meski berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis, proses pengolahan keduanya menciptakan perbedaan mencolok, baik dari segi rasa, kandungan nutrisi, maupun manfaat kesehatannya.
Proses Produksi yang Membentuk Karakter
Langkah pertama yang membedakan teh hijau dan teh biasa adalah metode pemrosesan setelah pemetikan.
Teh hijau diproses dengan cepat untuk mencegah terjadinya oksidasi.
Daun teh segera dipanaskan menggunakan uap air atau dipanggang ringan untuk mempertahankan warna hijau alami serta kandungan zat aktifnya. Proses minim oksidasi ini membuat teh hijau lebih “mentah” dalam arti mempertahankan lebih banyak senyawa alami.
Sebaliknya, teh biasa (teh hitam) melewati tahap oksidasi penuh. Setelah dipetik, daun dibiarkan terpapar udara hingga warnanya berubah menjadi cokelat gelap, lalu dikeringkan. Oksidasi ini menghasilkan rasa yang lebih kuat, aroma yang lebih berat, serta mengubah komposisi kimianya secara signifikan.
Perbedaan dalam Rasa dan Aroma
Kedua jenis teh ini menawarkan pengalaman rasa yang berbeda.
Teh hijau memiliki rasa ringan, segar, kadang sedikit pahit atau rumputan, tergantung pada jenis dan teknik penyeduhan. Sementara itu, teh biasa memiliki cita rasa yang lebih kaya, kuat, dan cenderung lebih kompleks, sering kali dengan sentuhan manis, malt, atau bahkan smoky.
Kadar Kafein yang Berbeda

Bagi Anda yang memperhatikan asupan kafein harian, penting mengetahui bahwa teh hijau mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan teh hitam.
Rata-rata, secangkir teh hijau mengandung sekitar 30 hingga 50 miligram kafein, sementara teh hitam mengandung 40 hingga 70 miligram. Ini membuat teh hijau lebih cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang menghindari efek samping seperti kegelisahan atau gangguan tidur akibat kafein berlebih.
Kandungan Nutrisi dan Antioksidan
Teh hijau dan teh hitam sama-sama mengandung antioksidan, namun dengan jenis yang berbeda.
Teh hijau kaya akan katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang berfungsi melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung serta sistem kekebalan tubuh.
Di sisi lain, teh hitam mengandung theaflavin dan thearubigin, yang juga memiliki sifat antioksidan dan berkontribusi terhadap manfaat kardiovaskular.
Manfaat Kesehatan yang Ditawarkan
Teh hijau sering dikaitkan dengan manfaat seperti mempercepat metabolisme, membantu pembakaran lemak, mendukung fungsi otak, hingga menurunkan risiko kanker tertentu.
Tak sedikit pula penelitian yang menunjukkan efek teh hijau dalam memperlambat penuaan sel dan menjaga kesehatan kulit.
Sedangkan teh hitam lebih banyak dikenal atas kemampuannya dalam meningkatkan energi, menjaga kesehatan jantung, serta membantu menurunkan tekanan darah.
Beberapa studi juga menemukan bahwa konsumsi teh hitam rutin dapat mengurangi risiko stroke.
Warna Seduhan yang Menjadi Pembeda
Warna teh yang tersaji di cangkir juga menjadi indikator perbedaan.
Teh hijau menghasilkan warna seduhan yang cerah—mulai dari kuning pucat hingga hijau terang—sementara teh hitam memperlihatkan warna yang lebih dalam, dari merah keemasan hingga cokelat gelap.
