Siswa SD Indonesia Buktikan Diri di Panggung Dunia, Ciptakan Lemari Es dari Stereofom dan Pasir hingga Raih Medali di Korea


Jakarta,queennews.id – 9 Mei 2025 – Inovasi sederhana nan brilian yang lahir dari tangan-tangan mungil siswa Sekolah Dasar Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Dalam ajang bergengsi International Young Inventors Award (IYIA) 2025 yang digelar di Seoul, Korea Selatan, tim siswa dari SD Negeri 05 Unggul sukses menyabet medali perak berkat temuan mereka: lemari es alternatif berbahan dasar stereofom dan pasir.
Proyek ilmiah yang mereka beri nama “Eco-Cool Box” ini berhasil mencuri perhatian para dewan juri dan peserta dari berbagai negara. Dengan mengandalkan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan, seperti stereofom bekas dan pasir kering, para siswa menciptakan kotak pendingin yang dapat mempertahankan suhu dingin tanpa menggunakan energi listrik sama sekali.
“Proyek ini bermula dari tugas pelajaran IPA yang diberikan guru kami. Kami ingin menciptakan sesuatu yang bisa membantu banyak orang, terutama yang tinggal di daerah terpencil tanpa listrik,” kata Naila Putri (10), salah satu anggota tim, kepada awak media sesaat setelah penyerahan penghargaan di Seoul.
Eco-Cool Box bekerja dengan prinsip isolasi termal. Stereofom berfungsi sebagai pelindung panas dari luar, sementara pasir bertindak sebagai penyerap panas lambat yang membantu mempertahankan suhu dingin dalam kotak. Hasilnya, air es atau minuman dingin yang disimpan dalam alat tersebut bisa tetap sejuk dalam waktu berjam-jam, bahkan di suhu ruangan yang panas.

Menurut Ibu Rini Astuti, S.Pd., guru IPA sekaligus pembimbing tim, proyek ini membuktikan bahwa inovasi tidak harus berasal dari laboratorium canggih atau teknologi tinggi. “Yang dibutuhkan adalah kepekaan terhadap masalah di sekitar kita, kemauan untuk mencoba, dan imajinasi yang tidak dibatasi. Anak-anak ini mampu menyatukan semua itu,” ungkapnya dengan bangga.
Ajang IYIA 2025 diikuti oleh lebih dari 300 inovator muda dari 15 negara, termasuk Jepang, Jerman, Thailand, dan Amerika Serikat. Meski bersaing dengan peserta dari negara-negara yang dikenal sebagai pusat inovasi global, tim dari Indonesia tampil memukau dengan presentasi sederhana namun berdampak besar.
Proyek Eco-Cool Box dinilai unggul dari segi keunikan, kegunaan praktis, serta keberlanjutan lingkungan. Juri juga memberikan nilai lebih pada aspek sosial, karena inovasi ini sangat relevan untuk masyarakat yang belum memiliki akses listrik, terutama di pelosok Indonesia maupun negara berkembang lainnya.
Keberhasilan ini tak hanya menjadi kebanggaan sekolah dan orang tua, namun juga memberi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkreasi dan berinovasi. Pemerintah setempat pun dikabarkan akan mengundang para siswa ini untuk menerima penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi atas prestasi luar biasa mereka.
Lemari es tanpa listrik karya anak-anak SD ini bukan sekadar alat, tetapi simbol harapan bahwa solusi atas masalah besar bisa datang dari tangan kecil dengan ide besar.
