HEADLINE

Warga di Lahat Hasilkan Cuan dari Limbah Batok Kelapa

Alfatah Dwi Putra menunjukkan usaha arang batok miliknya.
Pasang Iklan di QueenNews.id

QueenNews.id – Warga Kota Lahat, Alfatah Dwi Putra mengubah limbah batok kelapa menjadi produk yang bernilai hingga hasilkan cuan.

Pria yang akrab disapa Tata ini mengatakan, usahanya tersebut bermula karena melihat belum adanya pemanfaatan limbah batok kelapa di Kabupaten Lahat. Padahal batok kelapa tersebut bisa dijadikan produk arang batok, yang kualitasnya lebih bagus dari arang kayu.

Bahkan dikatakan Tata jika diolah dengan benar, limbah batok kelapa tersebut bisa menjadi produk ekspor yang bernilai, yakni menjadi briket arang.

“Kalau untuk usaha sate atau usaha kuliner yang menggunakan arang, lebih bagus menggunakan arang batok. Selain abu dan asapnya tidak banyak, panasnya merata karena hanya menjadi bara tidak menjadi api,” kata Alfatah, disela tengah membakar batok kelapa di tempat usahanya di Kelurahan Saribungamas, Kota Lahat, Selasa (7/1/2025).

Meski bahan baku utama tersedia di Kota Lahat, rupanya jika untuk dijadikan sekala usaha masih belum mencukupi. Karena itu, pria yang juga merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Lahat ini juga sampai mendatangkan batok kelapa dari daerah luar, seperti dari Kota Lubuk Linggau dan daerah sekitar Lahat lainnya.

Berita lainnya :  Jumat Agung: Momentum Refleksi Umat Kristiani dan Hari Libur Nasional yang Dihormati

“Untuk bahan baku (batok kelapa), di Kota Lahat hanya bisa ready 25 karung perhari. Karena itu kita juga datangkan dari Kota Lubuk Linggau, sebanyak 700 karung perbulan. Diluar itu, kita tetap menerima jika ada yang ingin jual batok kelapa atau kelapa ke kita,” ujarnya.

Pasang Iklan di QueenNews.id

Ditanya untuk prosesnya, Tata menerangkan, prosesnya cukup mudah, batok kelapa dibakar di dalam tong dengan durasi 8-10 jam. Untuk satu tong, maksimal empat karung batok kelapa. Setelah pembakaran, batok kelapa yang sudah menjadi arang didinginkan, lalu disortir, dipilih hanya batok kelapa yang sudah menjadi arang.

“Tingkat kesulitan hanya di pengelolaan, harus tahan begadang. Pembakaran saat ini terpaksa malam hari, karena asap pembakaran dominan ke atas. Jika membakar siang hari, asapnya lebih banyak,” terangnya.

Meski hanya berupa usaha arang batok, usaha yang dijalankan oleh Tata ini rupanya sudah ikut membantu peluang kerja tujuh warga sekitar. Baik dari yang terlibat dalam proses pembakaran, pencarian batok kelapa, pengemasan, hingga pengantaran produk arang batok ke pengepul untuk dijadikan briket arang.

Berita lainnya :  Minggu, Hari yang Dianggap Santai Tapi Penuh Makna: Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

“Untuk 1 drum batok kelapa sebanyak 120 kilogram, bisa jadi 36 kilogram arang batok. Saat ini dengan 20 tong pembakaran dan bahan baku yang ada, baru mampu menghasilkan 2 ton arang batok per minggu,” bebernya.

Meski terlihat sederhana, usaha arang batok kelapa yang dilakoni oleh Tata ini, sudah berikan kontribusi terhadap ekonomi lokal. Jika sebelumnya batok kelapa hanya jadi limbah, saat ini sudah bernilai jual. Ditambah lagi permintaan arang batok kelapa kian meningkat, seiring banyaknya pedagang makanan seperti sate, bakso bakar dan lainnya yang lebih memilih arang batok sebagai bahan bakar utama.

“Rencana kedepan, kita akan buka pabrik arang batok di Lahat. Bahan baku sudah tersedia, kita datangkan dari sejumlah wilayah. Dengan begitu, selain nantinya bisa berikan kontribusi lebih ke perekonomian lokal, kita juga bisa membuka lapangan kerja lebih besar bagi warga Lahat,” sampai Tata. (Heru)

Pasang Iklan di QueenNews.id

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

dr. Hj. Eny Daryanti, M.Biomed., Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. (QueenNews.id/Dokumen Pribadi Erni Daryanti)
HEADLINE

Komite III DPD RI Cantumkan Norma Pariwisata Ramah Disabilitas Pada Perubahan Undang-Undang Pariwisata

QueenNews.id — Sebelum Covid 19 melanda, pariwisata di tanah air sukses menghasilkan devisa. Puncaknya pada tahun 2019, dimana sektor pariwisata berhasil
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Imigrasi Sumatera Selatan, Sigit Setiyawan, Amd.Im., S.Sos., M.Si.
HEADLINE

Sigit Setyawan Resmi Jabat Kakanwil Ditjen Imigrasi Sumsel, Ini Profilnya

Queennews.id – Sosok Sigit Setiyawan, Amd.Im., S.Sos., M.Si., resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Imigrasi Sumatera Selatan. Pelantikan