Mahasiswi Japanese Popular Culture BINUS University Buktikan Kesiapan Industri Lewat Magang Sebagai Penerjemah Profesional


Queennews.id – Jakarta, 28 April 2025 – Dunia perkuliahan bukan lagi sekadar tentang belajar teori di ruang kelas. Bagi mahasiswa BINUS University, dunia perkuliahan juga berarti menapaki dunia nyata lebih awal, melalui Program Enrichment—sebuah inisiatif strategis untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja profesional.
Salah satu sosok yang membuktikan efektivitas program ini adalah Irene Dharmawan, mahasiswi Program Japanese Popular Culture (JPC) BINUS University, yang saat ini tengah menjalani program magang di J Trust Bank.
Dari Ketertarikan Menjadi Kesempatan Karier
Sejak duduk di bangku SMA, Irene telah menumbuhkan ketertarikan mendalam terhadap budaya Jepang. Ketertarikan ini mengantarkannya bergabung dalam berbagai ekstrakurikuler bahasa Jepang di sekolah, hingga akhirnya memilih untuk melanjutkan studi di Japanese Popular Culture, BINUS University—sebuah keputusan yang kini membuka jalannya menuju dunia profesional.
Melalui program internship, Irene kini aktif menerapkan kemampuan bahasa Jepang yang ia pelajari di bangku kuliah ke dalam praktik kerja nyata.
“Saya merasa bersyukur bisa langsung mengaplikasikan apa yang saya pelajari. Rasanya beda sekali ketika harus menerjemahkan dokumen-dokumen bisnis secara real time,” ujar Irene.
Peran Penting Sebagai Penerjemah Profesional
Selama magang di J Trust Bank, Irene memegang peran krusial sebagai penerjemah profesional, baik secara tertulis maupun lisan. Ia bertanggung jawab menerjemahkan berbagai dokumen bisnis penting seperti email, surat penawaran, hingga surat permohonan, yang semuanya menggunakan bahasa Jepang formal.
Pengalaman ini, menurutnya, tidak hanya memperkuat kemampuan bahasa Jepang, tetapi juga mengasah ketepatan dalam penggunaan bahasa dalam konteks bisnis.
Selain itu, Irene mengapresiasi atmosfer kerja yang mendukung pembelajaran. Para senior di tempat magangnya bersikap terbuka dan suportif, memungkinkan Irene untuk bertanya dan berdiskusi dengan leluasa.

“Saya sangat terbantu karena para senior di sini ramah dan selalu siap membimbing. Setiap ada yang kurang saya pahami, saya bisa langsung bertanya tanpa sungkan,” tambahnya.
Implementasi Langsung Pembelajaran di Kampus
Menurut Irene, materi yang didapat dari Program Japanese Popular Culture BINUS sangat relevan dengan tuntutan industri. Kelas Sougou (percakapan) dan Bunpou (tata bahasa), yang menekankan kefasihan berbicara dan pemahaman tingkat kesopanan dalam bahasa Jepang, menjadi modal utama yang sangat berguna saat bekerja.
Tak hanya itu, mata kuliah Bijinesu Mana- (Etika Bisnis Jepang) juga membekalinya dengan pengetahuan tentang norma, etiket, dan budaya profesional Jepang—sesuatu yang menjadi nilai tambah besar dalam dunia kerja.
“Etika komunikasi itu penting sekali, terutama dalam lingkungan bisnis Jepang yang sangat menjunjung tinggi kesopanan. Apa yang diajarkan di kelas benar-benar saya rasakan manfaatnya sekarang,” ungkapnya.
Pesan Irene untuk Calon Binusian
Menyadari tantangan dalam belajar bahasa Jepang, Irene membagikan pesan bagi calon mahasiswa:
“Bahasa Jepang memang tidak mudah. Jadi selain harus suka, kamu juga harus rajin. Dasar-dasar seperti hiragana dan katakana sebaiknya sudah dipelajari dari awal karena itu sangat membantu nanti. Kalau ada kesempatan, ikut ekstrakurikuler bahasa Jepang di Binus, supaya kamu bisa kenal dosen, teman, dan suasana belajarnya,” sarannya.
Bukti Nyata Kesiapan Menghadapi Dunia Industri
Kisah Irene Dharmawan menjadi bukti nyata bahwa Program Japanese Popular Culture BINUS University tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memberikan mahasiswa kemampuan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri. Melalui pengalaman magang seperti ini, lulusan BINUS University terbukti mampu melangkah lebih percaya diri memasuki dunia kerja profesional, bahkan sejak sebelum lulus.
