HEADLINE

Kebakaran Lagi di UIN Raden Fatah: Dugaan Bocor Gas Ungkap Fakta Mencengangkan

Pasang Iklan di QueenNews.id

Queennews.id – Insiden kebakaran kembali mengguncang lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

Kali ini, api melalap Kantin RFC 1 yang terletak di Kampus A, pada Kamis malam, 24 April 2025. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.20 WIB dan langsung memicu kepanikan di kalangan mahasiswa dan staf kampus.

Menurut saksi mata di lokasi kejadian, api tiba-tiba muncul dari area dapur kantin yang saat itu tengah beroperasi seperti biasa.

Kepulan asap disertai kobaran api terlihat cepat menjalar ke bagian langit-langit kantin.

Dugaan awal mengarah pada kebocoran tabung gas, mengingat jenis usaha kuliner yang dijalankan di kantin tersebut menggunakan peralatan berbahan bakar gas, salah satunya untuk mengolah pempek—makanan khas Palembang yang memang menjadi favorit pengunjung kantin.

Menjelang kedatangan tim pemadam kebakaran, sejumlah mahasiswa bersama petugas keamanan kampus berinisiatif melakukan upaya pemadaman mandiri dengan peralatan seadanya.

Berita lainnya :  Penipuan Online Berkedok Bea Cukai Meningkat, Warga Diminta Waspada

Mereka berusaha keras agar api tidak merembet ke bangunan di sekitarnya, sembari mengevakuasi barang-barang penting dan menjauhkan pengunjung dari titik api.

Tak berselang lama, tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Petugas langsung melakukan penyemprotan dan berhasil menjinakkan api dalam waktu yang relatif singkat.

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian materi diperkirakan cukup signifikan, terutama dari sisi fasilitas kantin yang mengalami kerusakan parah.

Pasang Iklan di QueenNews.id

Insiden ini menjadi peristiwa kebakaran kedua yang terjadi di lingkungan UIN Raden Fatah dalam kurun waktu kurang dari dua pekan.

Sebelumnya, pada Kamis, 17 April 2025, Gedung Fakultas Psikologi yang berada di Kampus B Jakabaring juga dilalap si jago merah. Kebakaran tersebut dipicu oleh dugaan korsleting listrik pada panel instalasi listrik di lantai satu. Akibatnya, aktivitas akademik di fakultas tersebut dialihkan secara daring hingga proses pemulihan gedung selesai.

Berita lainnya :  Ratusan Penumpang Super Air Jet di Bandara SMB II Palembang Protes Delay 4 Jam, AC Pesawat Rusak!

Dua kejadian kebakaran dalam waktu berdekatan ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan civitas akademika UIN Raden Fatah.

Banyak pihak mempertanyakan kesiapan sistem keamanan kampus, baik dari sisi infrastruktur kelistrikan, penanganan kebakaran, hingga protokol tanggap darurat.

Pihak rektorat UIN Raden Fatah sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden kebakaran terbaru ini.

Namun, sejumlah mahasiswa dan dosen berharap agar segera dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan kelayakan fasilitas kampus, guna mencegah terulangnya tragedi serupa.

Peristiwa kebakaran ini juga menjadi sorotan publik di media sosial.

Banyak netizen menyuarakan keprihatinan serta mendesak pihak kampus dan pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan serta memperbarui sistem keamanan di institusi pendidikan.

Kini, publik menanti langkah konkret dari pihak kampus—bukan hanya pemulihan fisik, tetapi juga perbaikan sistem keamanan yang lebih modern dan responsif terhadap potensi bahaya.

Pasang Iklan di QueenNews.id

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Alfatah Dwi Putra menunjukkan usaha arang batok miliknya.
HEADLINE

Warga di Lahat Hasilkan Cuan dari Limbah Batok Kelapa

QueenNews.id – Warga Kota Lahat, Alfatah Dwi Putra mengubah limbah batok kelapa menjadi produk yang bernilai hingga hasilkan cuan. Pria yang
dr. Hj. Eny Daryanti, M.Biomed., Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. (QueenNews.id/Dokumen Pribadi Erni Daryanti)
HEADLINE

Komite III DPD RI Cantumkan Norma Pariwisata Ramah Disabilitas Pada Perubahan Undang-Undang Pariwisata

QueenNews.id — Sebelum Covid 19 melanda, pariwisata di tanah air sukses menghasilkan devisa. Puncaknya pada tahun 2019, dimana sektor pariwisata berhasil