Kasus HIV/AIDS di Lahat Meningkat Drastis, Emak-Emak Resah: “Suami Jarang Pulang, Kami Cemas!”


QueenNews.id — Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Lahat menunjukkan lonjakan yang sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat per Juli 2025, tercatat 88 kasus HIV/AIDS, meningkat drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya 36 kasus.
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, ada penambahan 52 kasus baru, sebuah lonjakan yang membuat banyak warga terutama para ibu rumah tangga merasa resah.
“Kami khawatir, terutama kalau suami sering bepergian atau jarang pulang. Sekarang takut kalau tiba-tiba kena dampaknya,” ujar seorang ibu rumah tangga yang enggan disebut namanya.
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Sebab, menurut laporan Dinkes Lahat, penyebaran virus ini paling banyak ditemukan di tempat hiburan malam, serta dari para penyintas yang hanya singgah sementara di hotel dan penginapan di wilayah Lahat.
Kelompok Berisiko Tinggi: LSL dan IMS
Kepala Dinkes Kabupaten Lahat, Taufik M. Putra, SKM, MM, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Aiwa Marlina, SKM, MM, menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan situasi ini sebagai “death note” peringatan keras yang harus segera ditangani serius oleh pemerintah daerah dan aparat hukum.
“Ya benar, kasus HIV naik lagi. Saat ini kami mencatat ada 88 kasus. Ini data dari laporan bulanan yang masuk ke kami,” ungkap Aiwa saat dikonfirmasi, Kamis (3/7/2025).
Dari total kasus tersebut, 26 orang tidak ber-KTP Lahat, dan 2 orang tidak diketahui asal-usulnya. Sebagian besar penderita berasal dari kelompok LSL (laki-laki suka laki-laki) dan IMS (infeksi menular seksual).

Meskipun bukan warga Lahat, Aiwa memastikan bahwa seluruh pasien tetap mendapatkan pengobatan intensif dan pendampingan, karena penanganan HIV/AIDS bersifat universal dan menyangkut keselamatan banyak orang.
Fasilitas Pengobatan dan Upaya Pencegahan
Kabupaten Lahat memiliki enam fasilitas Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) HIV, yakni:
RSUD Lahat, RS DKT, Puskesmas Merapi 2, Puskesmas Perumnas, Puskesmas Saung Naga, Puskesmas Tanjung Sakti.
Selain itu, Dinkes Lahat juga rutin melakukan skrining HIV/AIDS pada tujuh kelompok berisiko tinggi, yakni:
Ibu hamil, LSL, PSP (perempuan suka perempuan), Wanita pekerja seksual, Pengguna jarum suntik, Masyarakat rentan, Penderita IMS
Aiwa: “Jangan Menunggu Gejala, Segera Periksa Diri”
Aiwa menegaskan pentingnya deteksi dini karena banyak penderita HIV tidak menunjukkan gejala hingga memasuki stadium lanjut.
“Kalau merasa punya risiko atau ada gejala, segera periksa. Jangan tunggu parah. Pemeriksaan dan pengobatan sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” pesannya.
Aiwa juga mengimbau masyarakat dan para pendatang untuk menghindari perilaku berisiko.
“Jangan lakukan pekerjaan yang membuka risiko tertular. Lindungi diri dan orang lain. Mari hidup dengan aman dan sehat bersama-sama,” tutupnya.
