Dari Lereng Dempo ke Pasar Global, Kopi Pagar Alam Siap Tembus Ekspor


QueenNews.id — Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel), berkomitmen melakukan upaya sinergis dalam mendorong peningkatan potensi ekspor komoditas unggulan daerah, khususnya yang berasal dari Pagar Alam.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari saat melakukan audiensi dengan Walikota Pagar Alam Ludi Oliansyah.
“Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya sinergis dalam mendorong peningkatan potensi komoditas unggulan daerah yang berorientasi ekspor. Untuk itu Karantina senantiasa siap mendukung dengan memfasilitasi layanan kesehatan,” tutur Sri Endah.
Dalam pertemuan tersebut, Sri Endah membahas berbagai peluang dan tantangan pengembangan produk pertanian khas Pagar Alam seperti kopi, hortikultura, dan hasil perkebunan lainnya yang memiliki nilai jual tinggi di pasar ekspor.
“Pagar Alam memiliki potensi besar, khususnya kopi yang sudah dikenal hingga pasar internasional. Kami hadir untuk memastikan produk unggulan ini memenuhi persyaratan ekspor dan bisa tembus pasar global,” ujar Sri Endah Ekandari.

Upaya peningkatan potensi ekspor komoditas asal daerah ini tentunya tidak bisa lepas dari dukungan pemerintah daerah. Walikota Pagar Alam, Ludi Oliansyah menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong hilirisasi dan ekspor komoditas lokal.
Ia berharap sinergi dengan Karantina dan OJK dapat mempercepat terwujudnya “Pagar Alam Go Ekspor”.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan, Arifin Susanto. Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga menyampaikan dukungannya dari sisi inklusi keuangan dan akses pembiayaan bagi petani dan pelaku UMKM.
“OJK mendukung melalui penguatan akses pembiayaan dan perbankan, agar petani tidak hanya mampu berproduksi, tetapi juga naik kelas secara ekonomi,” jelasnya.
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari program Karantina yang berfokus pada peningkatan daya saing produk melalui pendekatan terintegrasi antara aspek teknis, pembiayaan, dan jejaring pasar.
“Melalui penjaminan kesehatan, Karantina juga melakukan kegiatan pendampingan untuk mendukung peningkatan ekonomi,” tutup Sri Endah.
