HEADLINE

Benarkah Sungai Musi Akan Naik 4 Meter? Ini Penjelasan Lengkap BMKG yang Bikin Warga Panik!

Pasang Iklan di QueenNews.id

Queennews.id – PALEMBANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kenaikan debit air Sungai Musi yang diprediksi dapat mencapai hingga 4 meter. Peningkatan ini disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah hulu sungai, seperti Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Muara Enim, yang menjadi penyumbang utama aliran air ke Sungai Musi.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai, khususnya di wilayah Palembang dan daerah hilir lainnya. Pasalnya, kenaikan permukaan air sungai yang signifikan ini bisa memicu banjir sewaktu-waktu, terutama jika disertai dengan pasang maksimum dan curah hujan lanjutan dalam waktu dekat.

BMKG menyampaikan bahwa pada puncak musim hujan, biasanya terjadi peningkatan debit air yang cukup ekstrem. Berdasarkan pengamatan terakhir, puncak pasang air Sungai Musi diprediksi terjadi pada pertengahan Maret 2025, dengan ketinggian mencapai sekitar 3,6 meter. Namun, pada kondisi ekstrem dan akumulasi hujan yang tinggi, ketinggian air bisa menyentuh angka hingga 4 meter, terutama di titik-titik rawan seperti daerah bantaran sungai dan kawasan rendah.

Berita lainnya :  Terungkap! 5 Rahasia Tarot yang Dapat Mengubah Hidup Anda dalam Sekejap

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sumsel mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak menyepelekan potensi bencana ini. Ia menekankan pentingnya pemantauan kondisi sungai secara berkala serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan banjir. Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah menyiagakan tim dan logistik untuk mengantisipasi kejadian luar biasa yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Pasang Iklan di QueenNews.id

Kondisi alam yang tidak menentu membuat prediksi cuaca dan hidrologi menjadi alat penting dalam mengurangi risiko bencana. Oleh karena itu, BMKG terus memperbarui data dan menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat melalui berbagai kanal resmi, termasuk media sosial, aplikasi cuaca, dan koordinasi langsung dengan pemerintah daerah.

Beberapa daerah di Sumatera Selatan seperti Musi Rawas, Musi Banyuasin, dan Ogan Ilir bahkan sudah mulai terdampak genangan banjir sejak awal tahun. Di sejumlah titik, air menggenang hingga setinggi 30 cm sampai 2 meter, merendam pemukiman warga, fasilitas umum, serta lahan pertanian. Warga yang tinggal di kawasan bantaran sungai pun mulai mengevakuasi barang-barang mereka untuk mengantisipasi kenaikan air yang lebih tinggi.

Berita lainnya :  Baru Pulang Retret, Bupati dan Wabup OKI Tancap Gas Tinjau Warga Terdampak Banjir

Hingga kini, belum ada laporan resmi terbaru bahwa ketinggian Sungai Musi telah mencapai 4 meter. Namun, dengan tren curah hujan yang masih tinggi dan kondisi pasang yang belum sepenuhnya surut, kemungkinan tersebut tetap terbuka lebar. BMKG dan instansi terkait mengajak seluruh warga untuk tetap waspada, memantau informasi resmi, dan tidak mudah percaya dengan isu yang tidak bersumber dari lembaga terpercaya.

Kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor penentu dalam meminimalisir dampak bencana. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga yang berada di zona rawan untuk menyusun rencana evakuasi dan selalu menjaga komunikasi dengan pihak-pihak berwenang.

Dengan cuaca yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, Sungai Musi masih harus terus diawasi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas terlalu dekat dengan aliran sungai, serta segera melaporkan jika menemukan gejala-gejala banjir seperti peningkatan debit air secara drastis dalam waktu singkat.

Pasang Iklan di QueenNews.id

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Alfatah Dwi Putra menunjukkan usaha arang batok miliknya.
HEADLINE

Warga di Lahat Hasilkan Cuan dari Limbah Batok Kelapa

QueenNews.id – Warga Kota Lahat, Alfatah Dwi Putra mengubah limbah batok kelapa menjadi produk yang bernilai hingga hasilkan cuan. Pria yang
dr. Hj. Eny Daryanti, M.Biomed., Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. (QueenNews.id/Dokumen Pribadi Erni Daryanti)
HEADLINE

Komite III DPD RI Cantumkan Norma Pariwisata Ramah Disabilitas Pada Perubahan Undang-Undang Pariwisata

QueenNews.id — Sebelum Covid 19 melanda, pariwisata di tanah air sukses menghasilkan devisa. Puncaknya pada tahun 2019, dimana sektor pariwisata berhasil