Rp800 Miliar Digelontorkan Demi Palembang Bebas Banjir, Pemkot Fokus Tata Sub-DAS Bendung


QueenNews.id — Pemerintah Kota Palembang terus mengambil langkah konkret dalam mengatasi persoalan banjir yang selama ini menghantui warga.
Bersama Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII (BBWSS VIII), Pemkot bersiap memulai proyek besar penataan Daerah Aliran Sungai (DAS), khususnya Sub-DAS Sungai Bendung, yang menjadi titik krusial dalam pengendalian banjir kota.
Wali Kota Palembang, Drs. H. Ratu Dewa, menegaskan bahwa penanganan banjir kali ini bukan sekadar janji.
Mulai Juli hingga Agustus 2025, pemerintah akan melakukan pelebaran aliran sungai dan normalisasi area yang selama ini mengalami penyempitan dan sedimentasi parah.
“Banjir di Palembang sebagian besar terkonsentrasi di sekitar DAS Bendung. Karena itu, kita mulai dari sana. Ini langkah awal yang penting agar Palembang bisa bebas dari banjir yang merugikan,” tegas Ratu Dewa.
Tiga Tahap Strategis dan Rp800 Miliar Investasi
Proyek ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, dimulai dengan penanganan persoalan sosial, seperti rumah yang berdiri di bantaran sungai dan pemindahan utilitas penting seperti jaringan PDAM dan PLN.
Langkah ini dianggap penting untuk memastikan kelancaran pengerjaan fisik di lapangan.
Total nilai proyek mencapai lebih dari Rp800 miliar, bersumber dari APBN dan dukungan pinjaman (loan) dari World Bank.
Proyek ini menjadi bagian dari strategi besar Palembang menuju sistem pengendalian banjir yang komprehensif dan berkelanjutan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami mengajak masyarakat untuk ikut mendukung, menjaga sungai tetap bersih, dan berperan aktif dalam proses pembebasan lahan,” ajak Ratu Dewa.
Sungai Bendung Jadi Prioritas Utama

Menurut Kepala BBWSS VIII, Feriyanto Pawenrusi, ST, MT, ada 19 Sub-DAS di Palembang, namun Sungai Bendung menjadi prioritas karena membelah jantung kota dan berperan besar dalam distribusi aliran air saat hujan deras.
“Kami sudah melakukan pengerjaan di DAS Sekanak–Lambidaro. Sekarang fokus kita beralih ke Bendung karena sangat strategis. Tapi tantangannya juga besar, terutama dari sisi sosial,” kata Feriyanto.
Hingga saat ini, sudah lebih dari 13 km dari target 27 km Sungai Sekanak–Lambidaro berhasil dinormalisasi. Hal ini menjadi dasar optimisme bahwa proyek di Sub-DAS Bendung bisa berjalan sukses jika didukung penuh oleh semua pihak.
Tahap Awal Dimulai 2025, Target Tuntas 2026
Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang, Dr. Korlena, ST, MT, menyebutkan bahwa pada tahap awal, akan dikucurkan dana sebesar Rp38 miliar melalui APBN murni.
Anggaran ini akan digunakan untuk pengerjaan sepanjang 5,4 kilometer di kawasan Sungai Bendung.
“Kami juga sedang menyiapkan dokumen teknis dan sosial sebagai syarat pengajuan dana loan dari World Bank. Termasuk pendataan lahan dan relokasi jika diperlukan,” ungkap Korlena.
Langkah-langkah teknis yang akan dilakukan mencakup normalisasi sungai, pelebaran drainase, pembenahan jembatan yang menyempitkan aliran, hingga pemasangan pompa air tambahan di titik-titik rawan genangan.
Harapan Baru untuk Kota Palembang
Jika proyek berjalan sesuai rencana, maka pada 2026, warga Palembang bisa merasakan perubahan signifikan. Tidak hanya dalam pengurangan risiko banjir, tetapi juga dalam tata kelola lingkungan yang lebih baik, estetika kota, dan kenyamanan hidup.
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Palembang dalam menghadirkan solusi jangka panjang bagi persoalan yang telah berlangsung bertahun-tahun.
“Kita ingin kota ini bebas banjir. Pemerintah serius. Sekarang giliran masyarakat juga ikut mendukung. Ini rumah kita bersama,” tutup Ratu Dewa.
