Menelusuri Jejak Sejarah: Ini Rute dan Tips Perjalanan Menuju Goa Harimau dari Palembang


Queennews.id – Bagi pecinta wisata sejarah dan petualangan, Goa Harimau di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, adalah destinasi yang wajib masuk daftar kunjungan.
Terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, situs arkeologi ini menyimpan peninggalan manusia prasejarah yang diperkirakan berusia ribuan tahun.
Lantas, bagaimana cara menuju Goa Harimau dari Palembang? Berikut panduan lengkapnya:
Rute Perjalanan Palembang – Goa Harimau
1. Start dari Palembang ke Baturaja (Ibu Kota OKU)
Jarak tempuh: ± 220 km
Waktu perjalanan: 5–6 jam via jalur darat
Transportasi: Mobil pribadi, bus AKDP jurusan Palembang–Baturaja, atau travel.
Rute utama: Palembang – Indralaya – Prabumulih – Muara Enim – Baturaja (via Jalan Lintas Tengah Sumatera)
2. Dari Baturaja ke Goa Harimau (Desa Padang Bindu)
Jarak tempuh: ± 30 km dari pusat Kota Baturaja
Waktu tempuh: Sekitar 45 menit – 1 jam
Arahkan perjalanan ke Kecamatan Semidang Aji, melewati Goa Putri (karena letaknya bersebelahan).

Kendaraan: Disarankan menggunakan mobil pribadi atau motor, karena angkutan umum menuju lokasi cukup terbatas.
Tips Wisata ke Goa Harimau
Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman karena akses ke dalam goa melibatkan sedikit pendakian dan area yang lembap.
Datang pagi hari untuk menghindari kabut dan mendapatkan pencahayaan alami yang baik untuk eksplorasi dan fotografi.
Jangan lupa singgah ke Goa Putri, objek wisata legendaris yang hanya berjarak beberapa meter dari Goa Harimau.
Bawa bekal dan air minum, karena fasilitas komersial di sekitar lokasi masih terbatas.
Ikuti panduan atau pemandu lokal, terutama jika ingin memahami nilai-nilai sejarah dan kisah di balik temuan arkeologis yang ada.
Goa Harimau kini tak hanya menjadi situs purbakala yang penting bagi dunia arkeologi, tetapi juga destinasi edukatif yang mampu menarik wisatawan dari dalam dan luar Sumatera Selatan.
Dengan rencana peresmian sebagai Cagar Budaya Nasional dan pembukaan museum di dalamnya, kawasan ini siap menjadi ikon baru pariwisata berbasis sejarah di Indonesia. (*)
