Pempek Tumpah, Kuliner Viral Pasar 16 Ilir yang Jadi Incaran Wisatawan
QueenNews.id – Pasar 16 Ilir yang terletak di jantung Kota Palembang, Sumatera Selatan, selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan tempat berburu oleh-oleh khas daerah.
Namun belakangan ini, kawasan pasar tersebut menjadi semakin ramai diserbu pengunjung, bukan hanya karena aktivitas belanja, melainkan karena kehadiran kuliner kekinian yang sedang naik daun—pempek tumpah.
Pempek tumpah merupakan inovasi terbaru dari makanan tradisional Palembang, yakni pempek.
Berbeda dengan pempek pada umumnya yang disajikan secara terpisah dengan kuah cuko dalam mangkuk kecil, pempek tumpah justru disuguhkan dalam satu piring besar, lengkap dengan berbagai topping menggugah selera, lalu disiram dengan cuko kental dalam jumlah banyak hingga “menumpah”. Inilah yang menjadi daya tarik utamanya.
Pempek yang digunakan biasanya adalah jenis lenjer atau pempek kecil yang digoreng hingga renyah. Kemudian dipotong-potong, disajikan bersama mie kuning, potongan timun segar, dan pelengkap lain seperti telur ceplok, sosis goreng, hingga parutan keju.
Cuko kental yang disiramkan di atasnya memberikan sensasi rasa manis, asam, dan pedas yang berpadu sempurna di lidah.
Tren pempek tumpah ini sontak menarik perhatian banyak wisatawan dari luar kota. Beberapa di antaranya bahkan datang khusus ke Pasar 16 Ilir hanya untuk mencoba kuliner unik ini yang tengah viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Salah satu pedagang pempek tumpah, Linda (32), mengaku tak menyangka dagangannya akan seviral itu. “Awalnya hanya coba-coba karena lihat banyak yang suka makanan berkuah tumpah-tumpah.
Saya coba buat versi pempek, ternyata banyak yang suka. Sekarang, pembeli bisa antre sampai ke luar kios,” ujarnya dengan semangat.
Linda mengungkapkan bahwa mayoritas pembelinya kini berasal dari luar daerah, seperti Jakarta, Bandung, bahkan ada juga dari luar negeri.
Mereka datang karena penasaran setelah melihat unggahan video pendek yang memperlihatkan pempek tumpah dengan topping melimpah dan siraman cuko yang menggoda.
“Banyak yang bilang, ini bukan cuma makanan, tapi juga pengalaman visual. Katanya seru dan puas banget makan pempek model begini,” tambahnya.
Fenomena ini turut berdampak positif terhadap para pelaku UMKM di sekitar kawasan Pasar 16.
Penjualan bahan baku seperti ikan giling, tepung sagu, serta bahan tambahan seperti sosis dan keju ikut meningkat. Selain itu, wisata kuliner ini juga memberi nilai tambah bagi pariwisata lokal.
Dinas Pariwisata Kota Palembang menyambut baik tren pempek tumpah sebagai bagian dari inovasi kuliner daerah.
Kepala Dinas Pariwisata menyatakan, “Ini bukti bahwa makanan tradisional bisa dikembangkan menjadi sajian yang lebih modern tanpa meninggalkan cita rasa aslinya.
Kami tentu sangat mendukung inovasi semacam ini karena bisa meningkatkan kunjungan wisatawan.”
Pempek tumpah pun kini mulai banyak dijual tidak hanya di Pasar 16, tapi juga menyebar ke kafe dan gerai modern di beberapa sudut kota.
Namun, bagi para pecinta kuliner otentik, mencicipi pempek tumpah langsung di kawasan pasar tradisional memberikan sensasi tersendiri.
Dengan penyajian yang unik, rasa yang autentik, dan pengaruh viral di media sosial, pempek tumpah diprediksi akan bertahan lama sebagai ikon kuliner kekinian dari Bumi Sriwijaya.
