*KKN Rekognisi UIN Raden Fatah: Menjembatani Ilmu dan Masyarakat di Tanas Mas*


Queennews.id – Selama tiga pekan, dari tanggal 20 Januari hingga 11 Februari 2024, empat mahasiswi dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Fatah Palembang – Silvia Nadiratasya (2220501097), Ika Nurhalizah (2220501079), Herliyanti (2220501115), dan Sandra (2220501101) – menyelami kehidupan masyarakat Kelurahan Tanas Mas, Kabupaten Banyuasin. Bukan sekadar menjalankan kewajiban KKN Rekognisi, mereka membangun jembatan nyata antara ilmu yang mereka pelajari dengan kebutuhan masyarakat, dengan fokus pada peningkatan kreativitas keagamaan dan sosial.
Kehadiran mereka terasa di berbagai lini kehidupan warga. Di TPA Ath-Tholibul Jannah, mereka tak hanya mengajar anak-anak TPA setiap hari (kecuali Sabtu dan Minggu) pukul 14.00-16.00 WIB, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan masjid, termasuk membersihkannya dan mengikuti pengajian Jumat. Semangat serupa ditunjukkan di TK Anak Bangsa, di mana mereka membantu proses belajar mengajar anak-anak setiap hari (kecuali Minggu) pukul 07.00-12.00 WIB.
Keterlibatan mereka meluas hingga ke kegiatan sosial keagamaan. Setiap Selasa malam, pukul 19.00-22.00 WIB, mereka mendampingi anak-anak yatim di Daarul Aitam, membantu pelaksanaan yasinan rutin dan latihan hadroh, serta menyiapkan segala keperluan acara. Komitmen mereka terhadap kesejahteraan masyarakat juga terlihat dalam partisipasi aktif di Puskesdes Tanas Mas, membantu petugas Posyandu dalam kegiatan bulanan (tanggal 5 setiap bulan, pukul 08.00-17.00 WIB) seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala bayi.
Lebih dari itu, mereka juga berperan sebagai jurnalis warga untuk, menghasilkan berita, podcast, dan liputan yang mengangkat kehidupan dan potensi masyarakat Tanas Mas. Pengalaman ini memperluas perspektif mereka, mengajarkan pentingnya kolaborasi dan komunikasi efektif dalam membangun masyarakat.
KKN Rekognisi ini bukan sekadar program akademik. Ini adalah pengalaman transformatif, di mana empat mahasiswi ini tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga belajar dari masyarakat, membangun relasi, dan menemukan makna pengabdian yang sesungguhnya. Semoga kisah mereka menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
