Goa Harimau: Jejak Peradaban Purba dari Jantung Sumatera Selatan


Queennews.id – Di balik perbukitan karst yang memayungi Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, tersembunyi sebuah situs purbakala yang tak hanya mengungkap misteri masa lalu, tetapi juga merekam jejak awal kehidupan manusia di Sumatera Selatan.
Goa Harimau, demikian namanya, kini menjadi salah satu temuan arkeologis paling berharga di Indonesia.
Ditemukan oleh tim arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan pada awal 2000-an, goa ini mulai dikenal luas setelah serangkaian ekskavasi yang berhasil menemukan puluhan kerangka manusia prasejarah.
Temuan ini mengubah cara pandang kita terhadap sejarah kawasan ini. Tidak lagi sekadar hutan dan bukit, melainkan titik penting dalam jalur migrasi manusia purba di Nusantara.
Lebih dari Sekadar Goa
Berbeda dari gua alam biasa, Goa Harimau menyimpan bukti-bukti nyata aktivitas sosial masa lalu.
Posisi kerangka yang ditemukan sebagian besar dalam kondisi teratur, menunjukkan praktik pemakaman yang sistematis. Beberapa bahkan dikuburkan dengan manik-manik, gerabah, dan alat dari batu dan tulang—mengindikasikan bahwa manusia penghuni goa telah mengenal struktur sosial dan budaya.
Menurut peneliti, usia kerangka yang ditemukan berkisar antara 3.000 hingga 8.000 tahun. Ini menjadikan Goa Harimau sebagai salah satu situs dengan rekam jejak manusia prasejarah tertua di Sumatera bagian selatan.
Legenda dan Warisan Lokal

Nama “Goa Harimau” bukan berasal dari fiksi semata. Masyarakat sekitar percaya bahwa dahulu kala goa ini merupakan sarang harimau atau setidaknya dilalui oleh satwa buas tersebut.
Ada pula kisah turun-temurun yang mengaitkan goa ini dengan tokoh mistis lokal, memperkuat posisinya sebagai bagian penting dari warisan budaya masyarakat Ogan Komering Ulu.
Kini, nama Goa Harimau menjadi simbol bukan hanya kekayaan alam, tetapi juga identitas sejarah dan kebudayaan.
Pemerintah daerah bersama kementerian terkait telah menyiapkan langkah-langkah untuk menetapkannya sebagai Cagar Budaya Nasional, serta mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi wisata edukatif dan arkeologis.
Pusat Riset dan Edukasi Masa Depan
Dengan dibangunnya Museum Goa Harimau tepat di depan goa tersebut, diharapkan lokasi ini dapat menjadi pusat edukasi sejarah bagi pelajar, peneliti, dan wisatawan.
Tidak hanya menampilkan kerangka dan artefak, museum juga dirancang sebagai ruang belajar tentang proses migrasi manusia, perubahan zaman, serta warisan budaya lokal.
“Goa Harimau bukan hanya peninggalan masa lalu, tapi aset untuk masa depan. Ia mengajarkan kita siapa kita, dan dari mana kita berasal,” ujar salah satu peneliti dari Balai Arkeologi Sumsel.
Dengan kekayaan arkeologis yang tak ternilai dan dukungan masyarakat sekitar, Goa Harimau bersiap meneguhkan namanya sebagai salah satu titik penting sejarah manusia di Asia Tenggara.
