Ditengah Ketidakpastian Global, Emas Makin Menarik untuk Investasi, Ini Alasannya!


QueenNews.id– Dalam lanskap ekonomi global yang dipenuhi ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, emas kembali mencuat sebagai instrumen investasi favorit.
PT Bank Neo Commerce Tbk menyoroti tren ini dalam laporan terbarunya, menyebut bahwa ketidakpastian akibat konflik Rusia-Ukraina, ketegangan Israel-Iran di Timur Tengah, hingga potensi konflik China-Taiwan, telah memicu kekhawatiran banyak pihak akan kondisi ekonomi jangka panjang dunia.
Tak heran, para investor kini lebih hati-hati dalam mengelola portofolio mereka dan mulai melirik aset lindung nilai seperti emas baik dalam bentuk fisik maupun digital yang dikenal stabil dan tahan terhadap tekanan inflasi maupun pelemahan nilai tukar mata uang.
Kenapa Emas Masih Jadi Favorit?
Menurut Bank Neo Commerce, ada sejumlah alasan kuat mengapa emas tetap relevan sebagai pilihan investasi di tengah badai geopolitik dan ekonomi:
Bersifat Fisik (Tangible)
Emas merupakan aset riil yang tidak tergantung pada kinerja institusi seperti perusahaan atau negara tertentu.
Likuiditas Tinggi
Emas bisa dijual kapan saja, bahkan dalam pecahan kecil, menjadikannya sangat fleksibel.
Perlindungan terhadap Inflasi
Sejarah mencatat bahwa harga emas biasanya melonjak saat inflasi meningkat, menjadikannya pelindung daya beli.
Faktor Psikologis
Ketika situasi global memanas, investor cenderung mencari rasa aman—dan emas mampu memberikan ketenangan batin karena dinilai lebih stabil dibanding aset lain.
Emas Naik Saat Dunia Tak Stabil

Dalam iklim global yang penuh ketidakpastian, harga emas cenderung bergerak naik. Ini karena emas dipandang sebagai “safe haven” atau tempat aman untuk menyimpan nilai. Ketika mata uang melemah, suku bunga menurun, atau inflasi melambung, emas sering kali justru menguat.
Namun perlu dicatat, emas bukanlah investasi yang bebas risiko. Harga emas tetap fluktuatif dan dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti:
Krisis ekonomi global
Perubahan nilai tukar
Kebijakan suku bunga bank sentral
Strategi yang umum diterapkan adalah membeli saat harga turun dan menyimpan emas untuk jangka menengah atau panjang, kemudian menjual saat harga menguat.
Apa Risiko dan Hal yang Harus Diperhatikan?
Meski banyak kelebihan, emas juga memiliki kekurangan. Misalnya, emas tidak memberikan pendapatan pasif seperti dividen pada saham atau bunga pada obligasi.
Selain itu, waktu beli dan jual sangat menentukan hasil investasi. Keputusan emosional yang terburu-buru bisa berdampak pada kerugian.
Emas Digital: Alternatif Modern yang Menarik
Kini, seiring perkembangan teknologi finansial, hadir pula emas digital sebagai alternatif investasi modern. Tak seperti emas batangan yang memerlukan tempat penyimpanan, emas digital disimpan oleh platform penyedia layanan lebih aman dan bebas dari risiko kehilangan fisik.
Keunggulan emas digital meliputi:
Praktis dan mudah dibeli
Bisa dimulai dari nominal kecil (mulai Rp10.000 di aplikasi neobank)
Nilainya mengikuti harga spot emas dunia
Dapat dijual kapan saja secara real-time
Tak heran, tren emas digital kini diminati generasi muda yang mengutamakan efisiensi dan fleksibilitas.
