WISATA DAN KULINER

Lezat dan penuh sejarah!begini cerita panjang bolu cupu Nusantara

Pasang Iklan di QueenNews.id

QueenNews.Id – Di tengah derasnya arus makanan modern dan tren kuliner kekinian, ada satu nama kue tradisional yang tetap bertahan sebagai simbol kenangan, cita rasa masa lampau, dan kekayaan budaya—Bolu Cupu.

Kue mungil nan manis ini bukan sekadar kudapan, tetapi juga bagian dari jejak sejarah panjang kuliner Nusantara.

Bolu Cupu adalah kue tradisional yang dipercaya telah ada sejak ratusan tahun silam. Ia biasa disajikan dalam berbagai upacara adat, kenduri keluarga, atau sebagai suguhan tamu di rumah-rumah masyarakat pesisir dan pedalaman.

Cita rasanya sederhana, manis dan lembut, namun di balik kesederhanaannya tersimpan nilai historis dan kultural yang dalam.

Asal Usul Nama “Cupu”

Nama Bolu Cupu dipercaya berasal dari bentuk atau cetakan yang digunakan untuk memanggang kue ini.

“Cupu” dalam bahasa Melayu kuno merujuk pada wadah kecil berbentuk mangkuk atau bejana mungil yang biasa digunakan untuk menyimpan minyak wangi atau ramuan leluhur.

Seiring waktu, bentuk cetakan bolu pun menyerupai cupu—bulat, kecil, dan cekung di bagian tengah—sehingga kue ini dikenal dengan sebutan Bolu Cupu.

Berita lainnya :  8 Hal Menarik dari Goa Harimau yang Wajib Dikunjungi Wisatawan

Cita Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu

Kue ini dibuat dengan bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, telur ayam kampung, gula merah atau gula pasir, santan kental, dan sedikit vanili untuk aroma.

Dulu, proses pembuatannya sangat tradisional—dipanggang dengan api kayu di dalam cetakan kuningan atau loyang tanah liat. Aroma asap dari kayu bakar justru menambah khas cita rasa kue ini.

Hasil akhirnya adalah bolu yang lembut dengan bagian luar sedikit renyah dan bagian tengah yang padat namun lembut, membuatnya sangat cocok dinikmati bersama teh hangat di sore hari.

Pasang Iklan di QueenNews.id

Dalam beberapa versi lokal, Bolu Cupu juga diberi warna hijau pandan atau diberi taburan kelapa parut kering di atasnya.

Kue Berbalut Filosofi

Tidak hanya sebagai makanan, Bolu Cupu juga menyimpan makna filosofis. Dalam sejumlah budaya di Indonesia, kue ini kerap disajikan sebagai bagian dari sesajen atau simbol doa.

Bentuknya yang bundar melambangkan keutuhan dan keharmonisan, sementara rasa manisnya menjadi lambang harapan akan kehidupan yang penuh berkah dan kebahagiaan.

Berita lainnya :  Kunjungi Pasar Bedug Ramadan, Putri Azizah Prima Salam Belikan Tempe Orek Favorit Suami

Dari Dapur Tradisional ke Etalase Modern

Meski sempat hampir terlupakan, Bolu Cupu kini kembali mencuri perhatian berkat upaya sejumlah pegiat kuliner dan komunitas pecinta makanan tradisional.

Mereka memperkenalkan kembali kue ini ke pasar modern dengan kemasan lebih menarik, proses produksi yang higienis, serta varian rasa baru tanpa menghilangkan identitas aslinya.

Di beberapa daerah, seperti Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan Barat, Bolu Cupu sudah mulai muncul di pasar oleh-oleh dan festival kuliner lokal.

Bahkan beberapa UMKM kini memasarkan produk ini secara daring, menjangkau konsumen lintas daerah hingga mancanegara.

Melestarikan Warisan, Menjaga Rasa

Menjaga eksistensi Bolu Cupu bukan sekadar mempertahankan makanan tradisional, tapi juga merawat warisan budaya yang menjadi identitas bangsa.

Dengan mengenal dan mencintai kuliner lokal seperti ini, generasi muda bisa ikut menjaga nilai-nilai yang diwariskan oleh para leluhur.

Jadi, saat kamu mencicipi sepotong Bolu Cupu, sesungguhnya kamu sedang merasakan sejumput sejarah Nusantara yang manis dan tak ternilai.

Pasang Iklan di QueenNews.id

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

H Muhammad Albahori dan Hj Lucianty.
WISATA DAN KULINER

Kuliner Tradisional Sop Kaki Sapi Al Fatih Hadir di Palembang

QueenNews.id — Dunia kuliner di Kota Palembang kembali diramaikan dengan hadirnya brand kuliner khas Nusantara, Kedai Sop Kaki Sapi Al
Wakil Ketua TP PKK kota Palembang Putri Azizah Prima Salam.
WISATA DAN KULINER

Kunjungi Pasar Bedug Ramadan, Putri Azizah Prima Salam Belikan Tempe Orek Favorit Suami

QueenNews.id – Wakil Ketua TP PKK kota Palembang Putri Azizah Prima Salam bersama Ketua Dharma Wanita Kota Palembang ibu Hj.