Terobos Api Demi Anak dan Ijazah, Kisah Satria di Tengah Musibah Kebakaran Lebong Siarang


QueenNews.id — Tangis dan kepedihan menyelimuti warga Jalan Tulang Bawang V, Kelurahan Lebong Siarang, Kecamatan Sematang Borang, usai musibah kebakaran yang melanda kawasan tersebut pada Kamis dini hari (15/5/2025).
Di tengah puing-puing yang masih mengepul, Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani Ratu Dewa, hadir langsung untuk memberikan dukungan moril dan bantuan nyata kepada para korban.
Didampingi jajaran TP PKK, Dewi Sastrani menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Palembang untuk membantu pemulihan para korban, termasuk pengurusan dokumen penting yang ikut hangus terbakar.
“Kami akan bantu pemulihan dokumen-dokumen penting seperti KK, KTP, akta, dan lainnya. Tak hanya itu, para korban juga akan mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP),” ujar Dewi.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan di rumah, terutama sebelum meninggalkan rumah. Memastikan aliran listrik dan kompor dalam keadaan aman adalah langkah sederhana yang bisa mencegah bencana besar.
“Musibah bisa datang kapan saja. Karena itu, mari kita jaga rumah masing-masing dengan lebih teliti dan hati-hati,” pesannya.

Salah satu korban, Satria (38), tak kuasa membendung emosinya saat menceritakan kembali detik-detik saat rumahnya dilalap si jago merah. Saat itu, ia baru tiba di lokasi dagangnya ketika tiba-tiba merasakan firasat buruk.
“Aku nak balek dulu, Dek. Perasaan aku dak lemak-lemak,” ucapnya kepada sang istri sebelum sempat kembali pulang.
Namun belum sempat sampai ke rumah, ia mendapat kabar dari tetangga bahwa rumahnya terbakar. Dalam kepanikan, Satria langsung berlari pulang dengan hati yang diliputi kecemasan—dua anaknya masih berada di dalam rumah saat ia pergi.
Tanpa pikir panjang, ia menerobos kobaran api. Untungnya, warga telah lebih dulu mengevakuasi kedua anaknya. Meski begitu, ia tetap berusaha menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan.
“Alhamdulillah anak-anak selamat. Aku cuma sempat ambil ijazah anak pertama yang baru lulus SMA, sama beberapa keranjang cabai,” kisahnya sambil menahan tangis.
Bagi Satria dan korban lainnya, kehadiran TP PKK Kota Palembang menjadi angin segar di tengah keputusasaan. Bantuan moral, materiil, hingga jaminan pendidikan dan sosial memberi harapan baru untuk bangkit dari musibah.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik tragedi, selalu ada ruang bagi harapan. Di tengah abu dan luka, solidaritas dan empati menjadi cahaya yang membimbing kembali pada kehidupan.
