KKN Rekognisi UIN Raden Fatah: Integrasi Ilmu, Pengabdian Sosial, dan Jurnalisme Warga di Tanas Mas


Queennews.id – Selama tiga pekan penuh, mulai 20 Januari hingga 11 Februari 2024, empat mahasiswi dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Raden Fatah Palembang turun langsung ke tengah masyarakat Kelurahan Tanas Mas, Kabupaten Banyuasin. Mereka adalah Silvia Nadiratasya, Ika Nurhalizah, Herliyanti, dan Sandra. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rekognisi yang mereka jalani bukan sekadar formalitas akademik, melainkan bentuk nyata pengabdian dan penerapan ilmu yang selama ini mereka pelajari di ruang kelas.
Dengan semangat pengabdian yang tinggi, keempat mahasiswi ini membangun interaksi sosial yang kuat dengan warga. Mereka menjadikan ilmu komunikasi dan penyiaran yang dimiliki sebagai alat untuk menyentuh dan mengedukasi masyarakat secara langsung, terutama dalam ranah keagamaan, sosial, pendidikan, dan media.
Kontribusi Nyata dalam Pendidikan dan Agama
Salah satu titik fokus kegiatan mereka adalah di TPA Ath-Tholibul Jannah. Setiap sore, dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB (kecuali Sabtu dan Minggu), mereka mengajar anak-anak mengaji dan memberikan materi keagamaan dasar. Kehadiran mereka di tempat ini menjadi penting karena turut membantu membentuk karakter dan fondasi keislaman anak-anak sejak usia dini.
Tak hanya itu, mereka juga aktif dalam kegiatan kebersihan dan pengajian rutin di masjid setiap Jumat. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan spiritual dan sosial masyarakat.
Mendukung Pendidikan Anak Usia Dini
Setiap pagi, dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB (kecuali Minggu), mereka turut serta dalam proses belajar mengajar di TK Anak Bangsa. Peran mereka sebagai asisten pengajar membantu menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif. Mereka tidak hanya mendidik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan sosial kepada anak-anak usia dini.
Menjalin Kedekatan dengan Anak-anak Yatim

Pada setiap Selasa malam, pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, para mahasiswi ini rutin mendampingi anak-anak yatim di Panti Asuhan Daarul Aitam. Mereka membantu dalam pelaksanaan kegiatan yasinan, pelatihan hadroh, serta persiapan acara keagamaan lainnya. Aktivitas ini menjadi ruang aktualisasi diri yang memperkaya pengalaman mereka dalam membina hubungan emosional dan sosial dengan kelompok rentan di masyarakat.
Peran Aktif dalam Kegiatan Kesehatan Masyarakat
Tak ketinggalan, mereka juga turut berperan dalam kegiatan Posyandu yang dilaksanakan setiap tanggal 5 di Puskesdes Tanas Mas. Selama kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore (08.00 – 17.00 WIB), mereka membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan dan pencatatan berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala bayi. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa juga dapat ambil bagian dalam mendukung sektor kesehatan masyarakat secara langsung.
Jurnalisme Warga: Menyuarakan Suara Lokal ke Ranah Publik
Salah satu hal yang menarik dari KKN Rekognisi ini adalah peran para mahasiswi sebagai jurnalis warga. Berkolaborasi dengan media daring, mereka memproduksi konten berita, podcast, hingga liputan khas yang mengangkat potensi lokal serta isu-isu sosial di Tanas Mas. Lewat aktivitas ini, mereka tak hanya menulis dan menyampaikan informasi, tetapi juga belajar menjadi penyambung suara masyarakat yang mungkin selama ini tidak terdengar.
Pengalaman yang Menjadi Titik Balik
KKN Rekognisi ini bukan semata program akademik biasa, melainkan pengalaman transformatif yang mempertemukan dunia akademik dengan dinamika masyarakat. Empat mahasiswi tersebut tidak hanya memberi, tetapi juga belajar banyak dari realitas sosial yang mereka hadapi. Mereka belajar tentang pentingnya komunikasi efektif, empati, kolaborasi lintas sektor, serta bagaimana menyelesaikan persoalan sosial dengan pendekatan yang inklusif dan humanis.
Kisah mereka membuktikan bahwa mahasiswa, dengan semangat dan pengetahuan yang dimiliki, mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. KKN Rekognisi UIN Raden Fatah ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara ilmu, pengabdian, dan kreativitas mampu menjawab tantangan sosial di level akar rumput.
