Kehilangan Kaki dan Pekerjaan, Ramlan Kini Bisa Berdiri Lagi Berkat Uluran Tangan TP PKK Palembang


QueenNews.id — Kehidupan Ramlan Isman, seorang operator alat berat, berubah drastis sejak kaki kanannya tertimpa alat berat beberapa bulan lalu saat bekerja.
Akibat insiden tersebut, Ramlan tidak lagi mampu berjalan seperti sediakala, dan hanya bisa duduk di kursi sepanjang hari. Ia kehilangan pekerjaannya dan menjadi bergantung pada istri serta keluarganya.
Namun, pagi ini, sinar harapan kembali hadir di kediamannya yang sederhana di Jalan Kop. KKO Harun Said RT 13 RW 07, Kelurahan Sungai Buah, Kecamatan Ilir Timur II.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Palembang, Dewi Sastrani Ratu Dewa, datang langsung menjenguk dan menyerahkan bantuan alat bantu kaki pergelangan hingga lutut kepada Ramlan.
Istri Wali Kota Palembang tersebut tidak datang sendiri. Ia memboyong sejumlah perwakilan dari dinas-dinas terkait, termasuk Dinas Sosial dan Baznas, untuk memastikan Ramlan benar-benar mendapatkan bantuan yang dibutuhkannya.
“Ini bentuk kepedulian kami terhadap warga yang mengalami musibah, khususnya mereka yang tidak mampu dan kehilangan penghasilan karena kondisi fisik. Kami ingin memastikan mereka tetap bisa beraktivitas dan menjalani hidup dengan lebih layak,” ujar Dewi Sastrani.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak sungkan melapor apabila mengalami kejadian serupa.
“Silakan melapor ke RT, lurah, Dinas Sosial atau Baznas agar bisa segera didata dan diberikan bantuan. Pemerintah Kota Palembang hadir untuk membantu masyarakat, seperti yang kita lakukan untuk Pak Ramlan hari ini,” tambahnya.
Air mata haru tak bisa disembunyikan dari wajah Ramlan. Alat bantu kaki yang diterimanya pagi ini menjadi harapan baru baginya untuk kembali melangkah, secara harfiah maupun dalam hidup.
“Alhamdulillah, saya sangat terbantu. Sekarang saya bisa berdiri dan belajar berjalan lagi. Terima kasih atas bantuan dan kepeduliannya.” ucap Ramlan penuh syukur, dengan raut wajah bahagia yang tampak jarang terlihat sejak kecelakaan itu terjadi.
Ramlan tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Dalam kondisi ekonomi yang kian sulit, bantuan ini bukan sekadar alat medis, tetapi juga simbol kehadiran negara dalam kehidupan warganya yang sedang berjuang.
Kisah Ramlan menjadi pengingat bahwa di balik data dan statistik, ada manusia yang membutuhkan uluran tangan. Dan hari ini, satu tangan telah terulur—memberi harapan bagi langkah-langkah baru yang siap dimulai kembali.
