Dulu Anak Tukang Cuci, Kini Punya 2 Outlet Laundry: Kisah Richard, Lulusan Teknik Industri BINUS


QueenNews.id — Kisah inspiratif datang dari Richard Dimas Julian Murphiyanto, lulusan Teknik Industri BINUS University angkatan 2017, yang sukses mewujudkan mimpinya berkuliah lewat program beasiswa Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK).
Bukan hanya menuntaskan pendidikan sebagai sarjana pertama di keluarganya, Richard kini juga telah memiliki dua outlet laundry yang menjadi sumber penghidupan utama keluarga.
Berangkat dari latar belakang keluarga sederhana dan ekonomi terbatas, Richard sempat meragukan kemungkinannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun pertemuan tak terduga di Gereja Santo Thomas Rasul, Jakarta, mengubah segalanya.
“Sejak SMA saya ingin kuliah, tapi kondisi keuangan keluarga membuat saya pesimis. Ketika mendengar tentang beasiswa ASAK dari BINUS, harapan itu muncul lagi,” ujar Richard.
Dari Beasiswa ke Bisnis
Dengan semangat pantang menyerah, Richard lolos seleksi beasiswa dan menempuh studi di Faculty of Engineering BINUS University.
Selama kuliah, ia tak hanya fokus pada akademik, tapi juga aktif mengikuti kegiatan yang membangun kewirausahaan dan soft skill.
Ketika lulus, Richard tidak mencari kerja di perusahaan besar, melainkan memilih jalan berbeda mendirikan bisnis laundry yang terinspirasi dari ibunya yang dahulu bekerja sebagai tukang cuci gosok.

“Melihat mama yang semakin kelelahan, saya berpikir, bagaimana caranya agar beliau tidak perlu lagi bekerja seberat itu. Dari situlah ide usaha laundry muncul,” kisah Richard.
Berbekal ilmu manajemen operasional, perencanaan usaha, dan pengetahuan teknis dari kuliahnya, Richard perlahan membangun bisnis keluarga. Kini, dua outlet laundry miliknya telah beroperasi dan mampu menyokong ekonomi rumah tangga, sekaligus memberdayakan orang-orang terdekatnya.
Pesan untuk Generasi Muda
Bagi Richard, pendidikan tinggi bukan sekadar soal gelar, tapi tentang mengubah nasib dan memberi manfaat lebih luas.
Ia percaya bahwa kunci kesuksesan bukan hanya dari IPK tinggi, tapi kombinasi dari:
“Networking, kemampuan akademis, dan softskill. Ketiganya harus selaras. Aktiflah di kampus, bangun relasi, dan terus belajar hal baru,” ujarnya.
Mewujudkan Visi BINUS: Empowered to Innovate
Kisah Richard menjadi gambaran nyata dari misi BINUS University dalam mencetak lulusan yang mandiri, inovatif, dan berdampak sosial.
Melalui program beasiswa seperti ASAK, BINUS memberi kesempatan luas kepada anak-anak bangsa untuk mengubah hidup mereka melalui pendidikan.
“Tidak ada keterbatasan yang tidak bisa dikalahkan dengan semangat dan kerja keras. Semua orang bisa sukses, asal punya tujuan yang jelas dan tidak menyerah,” tutup Richard.
