Segelas Kesegaran Sejuta Cerita: Es Jeruk, Minuman Merakyat yang Tak Pernah Pudar


Queennews.id – Di tengah gempuran tren minuman kekinian yang datang silih berganti, satu minuman tetap bertahan di hati masyarakat Indonesia: es jeruk.
Minuman sederhana yang terdiri dari perasan jeruk segar, gula, air, dan es batu ini tak hanya menjadi pilihan utama pelepas dahaga, tetapi juga menyimpan nilai ekonomi dan kearifan lokal yang kuat.
Kesegaran yang Menembus Generasi
Tak peduli usia, status sosial, atau latar belakang, hampir semua orang Indonesia punya kenangan dengan es jeruk. Di warung makan, rumah makan Padang, hingga kantin sekolah, es jeruk menjadi pilihan utama untuk menemani santapan.
Rasanya yang manis dan asam, ditambah sensasi dingin dari es batu, menjadikannya favorit saat cuaca panas.
Rina (42), seorang ibu rumah tangga di Palembang, mengaku tak pernah absen menyajikan es jeruk setiap akhir pekan. “Anak-anak selalu minta dibuatkan.
Lebih sehat daripada minuman dalam kemasan,” ujarnya saat ditemui di pasar tradisional 16 Ilir. Rina membeli jeruk lokal jenis Pontianak yang terkenal manis segar untuk membuat es jeruk di rumah.
UMKM yang Bertahan Berkat Perasan Jeruk
Bukan hanya soal rasa, es jeruk juga menjadi tumpuan ekonomi banyak pelaku usaha kecil dan mikro.
Salah satunya adalah Yanto (35), pedagang minuman di kawasan kampus UIN Raden Fatah. Setiap hari, ia bisa menjual hingga 100 gelas es jeruk dengan harga Rp5.000 per gelas. “Modalnya nggak mahal, tapi untungnya lumayan. Mahasiswa suka yang segar dan alami,” katanya.
Menurut Yanto, es jeruk lebih mudah diterima semua kalangan dibandingkan minuman boba atau kopi susu.

Selain karena harganya terjangkau, rasa jeruk yang alami dan tidak terlalu manis justru menjadi daya tarik tersendiri. “Banyak juga yang pesan tanpa gula, katanya lebih sehat,” tambahnya.
Jeruk Lokal, Kunci Rasa Otentik
Keberhasilan es jeruk juga tak lepas dari kualitas jeruk lokal. Di berbagai daerah, jeruk nipis, jeruk medan, hingga jeruk pontianak menjadi bahan utama.
Petani jeruk pun ikut merasakan manfaatnya.
“Permintaan naik drastis kalau cuaca panas. Banyak yang ambil jeruk untuk jualan es jeruk,” ungkap Sutrisno, petani jeruk dari daerah Banyuwangi. Menurutnya, es jeruk menjadi pasar stabil di tengah fluktuasi harga buah jeruk di pasaran.
Minuman Tradisional yang Adaptif
Meski tampilannya klasik, es jeruk tetap mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Di media sosial, muncul berbagai varian es jeruk modern, seperti es jeruk soda, es jeruk mint, atau es jeruk madu. Semua inovasi itu memperluas pasar tanpa menghilangkan identitas dasar minuman ini.
Bahkan beberapa kafe di Jakarta dan Bandung kini menyajikan es jeruk dalam kemasan botol dingin yang siap diminum. Branding yang lebih segar, kemasan estetik, dan penambahan bahan organik membuat es jeruk tak kalah bersaing di tengah tren minuman global.
Lebih dari Sekadar Minuman
Es jeruk bukan sekadar pelepas dahaga. Ia adalah simbol kesederhanaan, ketulusan, dan keakraban.
Dari meja makan keluarga, warung pinggir jalan, hingga kafe kekinian, es jeruk hadir menyegarkan hari siapa saja yang mencicipinya.
