Ojek Online Memanfaatkan Media Sosial sebagai Strategi Komunikasi Korporat untuk Meningkatkan Kepercayaan Publik


Queennew.id – Palembang, 25 April 2025 — Perusahaan ojek online saat ini semakin aktif menggunakan media sosial sebagai bagian dari strategi komunikasi korporat untuk memperkuat kepercayaan publik. Perubahan cara komunikasi ini tidak hanya berkaitan dengan promosi layanan, tetapi juga membangun citra perusahaan yang humanis, responsif, dan adaptif terhadap kebutuhan sosial masyarakat.
Dalam implementasinya, perusahaan ojek online memanfaatkan beragam platform seperti Instagram, TikTok, dan X (Twitter) untuk menyampaikan informasi secara real-time, menanggapi isu publik, serta membangun narasi positif tentang hubungan perusahaan dengan mitra pengemudi dan pelanggan. Konten yang ditampilkan biasanya bersifat ringan, edukatif, serta mengandung nilai sosial, seperti kampanye keselamatan berkendara atau pemberdayaan ekonomi digital.
Menurut Diah Lestari, Ph. D. , ahli komunikasi strategis dari Universitas Negeri Yogyakarta, media sosial memberikan ruang yang luas bagi perusahaan untuk melakukan komunikasi dua arah dengan publik.“Media sosial bukan hanya alat penyampai pesan satu arah. Ia juga mencerminkan bagaimana perusahaan menunjukkan nilai-nilai seperti empati, keterbukaan, dan akuntabilitas kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, strategi komunikasi yang bersifat personal dan interaktif ini berperan vital dalam membentuk persepsi publik. Tanggapan cepat terhadap keluhan pelanggan, klarifikasi isu secara terbuka, serta penyampaian pesan melalui narasi visual dianggap mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Kaplan dan Haenlein (2010) dalam Business Horizons menyatakan bahwa media sosial memiliki kekuatan sebagai hybrid communication channel, yang mampu mengkombinasikan komunikasi formal perusahaan dengan pendekatan personal yang lebih diterima publik. Sementara itu, Cornelissen (2020) menekankan pentingnya integrasi media sosial dalam keseluruhan strategi komunikasi korporat, termasuk untuk membangun relasi jangka panjang dengan pemangku kepentingan.
Dalam konteks ojek online, komunikasi melalui media sosial juga menjadi salah satu bentuk pengelolaan reputasi secara digital. Ketika masalah negatif muncul, perusahaan dapat segera memberikan klarifikasi, mengarahkan opini publik, dan mempertahankan kepercayaan pengguna.
Dengan tantangan industri yang terus berubah, media sosial kini tidak lagi menjadi pelengkap, tetapi elemen pusat dalam komunikasi perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam mengelola media sosial menjadi indikator penting dari kematangan strategi komunikasi korporat di era digital.
