Lisa Mariana Kembali Buat Pengakuan Mengejutkan, Sebut Sering Diminta Kirim Video Syur oleh Ridwan Kamil


queennews.id – Polemik pengakuan selebgram Lisa Mariana yang mengaitkan dirinya dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali memicu perhatian publik.
Setelah sebelumnya mengaku sebagai orang dekat hingga mengklaim memiliki anak dari hubungan yang dikatakannya terlarang, kini Lisa kembali membuat pernyataan kontroversial melalui kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS, pada Kamis (24/4/2025).
Dalam wawancara tersebut, Lisa menyebut bahwa selama berkomunikasi secara intens dengan Ridwan Kamil, dirinya beberapa kali diminta untuk mengirimkan video berunsur sensual melalui platform Telegram.
Ia bahkan mengaku permintaan tersebut datang langsung dari Ridwan Kamil, sebelum mereka pernah bertemu secara langsung.
“Dia bilang, ‘Lisa, minta video syur dong’. Ya udah aku kirim,” ungkap Lisa, menirukan percakapan yang menurutnya terjadi antara dirinya dan tokoh publik tersebut.
Lisa juga menyatakan bahwa terdapat janji-janji tertentu yang diberikan sebagai bentuk imbal balik dari permintaan tersebut. Salah satunya adalah janji akan membantu biaya kuliahnya.

“Katanya nanti dikasih uang jajan, terus dia juga janji mau kuliahin aku,” ujar Lisa.
Menurut pengakuannya, hubungan keduanya akhirnya berlanjut ke pertemuan langsung yang terjadi di sebuah hotel di Palembang, Sumatera Selatan, saat Ridwan Kamil disebut tengah berada di kota tersebut dalam kunjungan kerja.
“Dia yang undang aku ke sana,” tambah Lisa, tanpa menjelaskan secara rinci waktu kejadian maupun bukti fisik lainnya yang dapat mendukung keterangannya.
Belum Ada Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, Ridwan Kamil belum memberikan pernyataan atau klarifikasi resmi terkait tuduhan yang kembali dilontarkan oleh Lisa Mariana.
Pihak yang bersangkutan juga belum diketahui apakah akan mengambil langkah hukum atas pernyataan tersebut.
Publik pun diimbau untuk bersikap kritis dan menunggu klarifikasi dari kedua belah pihak.
Mengingat isu ini menyangkut privasi dan reputasi tokoh publik, informasi yang beredar semestinya ditanggapi dengan hati-hati, terlebih tanpa adanya bukti kuat yang bisa diverifikasi secara hukum.
