Kopi Sumsel Tembus Pasar Malaysia, Ekspor Langsung Capai 19,8 Ton Senilai Rp1,2 Miliar


QueenNews.id — Komoditas kopi asal Sumatera Selatan kembali menorehkan prestasi di panggung internasional. Sebanyak 19,8 ton kopi diekspor langsung ke Malaysia melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang, dengan nilai ekonomi menyentuh Rp1,2 miliar.
Pencapaian ini tak hanya mencerminkan daya saing kopi lokal, tetapi juga memperkuat posisi Sumsel sebagai pemain utama dalam ekspor komoditas perkebunan.
Ekspor yang berlangsung pada Senin (4/8) tersebut merupakan bagian dari strategi memperkuat ekosistem ekspor langsung dari daerah (direct export), sekaligus menjawab tantangan global akan kebutuhan produk pertanian yang berkualitas dan aman konsumsi.
Prosedur Ketat: Kopi Sumsel Lolos Uji Karantina
Sebelum diberangkatkan, seluruh komoditas kopi telah menjalani proses pemeriksaan ketat oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina Sumsel).
Proses ini memastikan produk bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dan sesuai dengan standar internasional sanitasi serta fitosanitasi (SPS).
“Setiap komoditas ekspor wajib memenuhi standar negara tujuan. Kami pastikan kopi dari Sumsel layak konsumsi, aman, dan telah tersertifikasi melalui Phytosanitary Certificate,” jelas Kepala Karantina Sumsel, drh. Sri Endah Ekandari, M.Si.
Dari Kilogram ke Ton: Lompatan Ekspor Kopi Sumsel
Tren ekspor kopi dari Sumatera Selatan mencatat peningkatan luar biasa dalam tiga tahun terakhir. Dari hanya 64 kilogram pada 2023, volume ekspor melonjak menjadi 19,8 ton di 2024, dan hingga pertengahan 2025, telah tercatat 127 ton berhasil dikirim ke luar negeri.

“Kopi menjadi komoditas unggulan yang terus tumbuh. Ini menunjukkan potensi besar Sumsel dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor perkebunan,” ungkap Sri Endah.
Tak hanya fokus pada kuantitas, Karantina Sumsel juga mengembangkan pendekatan ketertelusuran komoditas (traceability system), agar asal-usul kopi dapat diketahui secara transparan.
Hal ini menjadi nilai tambah yang penting di pasar ekspor modern yang menuntut kejelasan rantai pasok.
“Kita ingin kopi Sumsel tak hanya unggul karena cita rasa, tapi juga memiliki identitas geografis yang kuat dan dipercaya di pasar global,” tambahnya.
Karantina Sumsel Siap Kawal Ekspor Strategis Daerah
Sebagai garda terdepan dalam pengawasan komoditas ekspor, Karantina Sumsel berkomitmen terus mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas produk lokal.
Pelayanan prima, pendampingan teknis, serta kolaborasi dengan dinas terkait menjadi fokus dalam menjaga kualitas ekspor tetap kompetitif.
“Kami mendukung penuh ekspor berkelanjutan. Dengan penguatan sistem keamanan hayati dan layanan yang responsif, kami ingin lebih banyak produk unggulan Sumsel tembus pasar dunia,” tutup Sri Endah.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru bagi pelaku usaha kopi lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produksi.
Kopi Sumsel kini bukan hanya kebanggaan daerah, tetapi juga mulai mengukir nama di peta perdagangan internasional.
