Wajah Berjerawat? Ini Cara Bedakan Jerawat Hormonal dan Jerawat Biasa!


queennews.id – Jerawat merupakan masalah kulit yang sangat umum, namun tidak semua jerawat diciptakan sama.
Di antara berbagai jenis jerawat yang sering muncul, dua yang paling sering membingungkan adalah jerawat hormonal dan jerawat biasa (non-hormonal). Keduanya bisa tampak serupa di permukaan kulit, tetapi memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.
Mengetahui perbedaan antara jerawat hormonal dan jerawat biasa sangat penting untuk menentukan perawatan yang tepat. Salah mengidentifikasi jenis jerawat bisa membuat pengobatan tidak efektif, bahkan memperburuk kondisi kulit.
Apa Itu Jerawat Hormonal?
Jerawat hormonal disebabkan oleh fluktuasi hormon dalam tubuh, terutama hormon androgen.
Kondisi ini umum terjadi pada remaja yang mengalami pubertas, wanita selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause. Namun, pria dan wanita dewasa pun bisa mengalaminya, terutama jika memiliki gangguan hormon seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Ciri-ciri jerawat hormonal antara lain:
-Sering muncul di bagian bawah wajah seperti dagu, rahang, dan leher
-Berbentuk besar, meradang, dan terasa nyeri saat disentuh
-Sering kambuh secara siklikal (misalnya setiap menjelang menstruasi)
-Sulit diatasi hanya dengan produk topikal (obat oles)
Jerawat jenis ini biasanya berasal dari dalam tubuh. Oleh karena itu, perawatannya sering kali melibatkan pendekatan dari dalam, seperti terapi hormon atau obat minum yang diresepkan oleh dokter.
Jerawat Biasa: Akibat Minyak, Bakteri, dan Gaya Hidup
Sementara itu, jerawat biasa atau jerawat non-hormonal lebih sering disebabkan oleh faktor eksternal seperti produksi minyak berlebih, pori-pori tersumbat, bakteri, dan kebiasaan sehari-hari.

Misalnya, malas membersihkan wajah, memakai produk skincare atau makeup yang tidak cocok, serta menyentuh wajah dengan tangan kotor.
Ciri-ciri jerawat biasa meliputi:
-Muncul di berbagai area wajah seperti dahi, pipi, dan hidung
-Bisa berupa komedo (blackhead/whitehead), jerawat kecil, atau jerawat papul-pustul (bernanah)
-Tidak selalu terasa nyeri
-Responsif terhadap pengobatan topikal seperti salicylic acid, benzoyl peroxide, atau retinoid
Jerawat biasa umumnya lebih mudah ditangani dengan perubahan gaya hidup sehat dan perawatan kulit yang tepat. Kebersihan wajah, pola makan, serta cukup tidur memainkan peran penting dalam mencegah kemunculannya.
Bagaimana Cara Membedakannya?
Meski terlihat mirip, jerawat hormonal dan jerawat biasa bisa dibedakan melalui pola kemunculan dan lokasi.
Jika jerawat Anda muncul secara teratur di area dagu dan rahang, terasa dalam dan menyakitkan, kemungkinan besar itu adalah jerawat hormonal.
Sementara itu, jika jerawat sering muncul di area T-zone (dahi, hidung), dalam bentuk komedo atau jerawat kecil, kemungkinan itu adalah jerawat biasa.
Konsultasi ke dokter kulit tetap menjadi langkah terbaik jika Anda merasa jerawat tidak kunjung sembuh atau makin parah.
Perawatan yang Tepat Berdasarkan Jenis Jerawat
Untuk jerawat hormonal, perawatan dari dalam seperti pil KB, spironolactone, atau terapi hormon mungkin diperlukan. Sementara untuk jerawat biasa, cukup dengan rutinitas skincare yang baik, pembersih wajah ringan, eksfoliasi teratur, dan menjaga pola hidup sehat.
Ingat, semua jerawat butuh waktu untuk sembuh. Tidak ada solusi instan. Tetapi, dengan memahami penyebabnya, Anda bisa memilih langkah yang paling efektif untuk mengembalikan kesehatan kulit. (*)
