1 RW 1 Bank Sampah, Rp 9 Miliar untuk Lingkungan Lahat: DLH Targetkan 15 Kelurahan Miliki Bank Sampah Tahun Ini


QueenNews.id — Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan visi pembangunan berwawasan lingkungan.
Dengan kucuran anggaran sebesar Rp 9 miliar dari APBD Induk 2025, program pengelolaan sampah dan pembentukan perilaku masyarakat dalam memilah sampah mulai dijalankan secara bertahap dan terarah.
Anggaran tersebut akan difokuskan untuk pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan pembangunan tiga Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang berlokasi di:
Desa Arahan, Kecamatan Merapi Timur
Desa Sukoharjo, Kecamatan Kikim Barat
Desa Bunga Mas, Kecamatan Kikim Timur
Selain itu, DLH Lahat juga akan membeli alat pemilah sampah dan mesin pembuat biji plastik skala besar, sebagai bentuk penguatan infrastruktur pengelolaan sampah modern.
Sebagai bukti keseriusan, DLH Lahat saat ini tengah melakukan monitoring intensif terhadap para pelaku pengelola sampah terpadu. Monitoring tahap awal dilakukan di enam titik di Kecamatan Lahat, namun hanya dua lokasi yang dinyatakan memenuhi kriteria, yakni:
Bank Sampah DP Partner
Pengelola Sampah Manan, Jalan Baru
“Program ini tidak asal tunjuk. Kami ingin benar-benar tepat sasaran agar hasilnya maksimal,” ungkap Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Lahat, Indra Buana, mewakili Plt Kepala Dinas DLH Lahat, M Dodi A Nasoha, DT, MSi, Kamis (17/7/2025).

Monitoring akan terus dilakukan ke sejumlah TPS3R lainnya seperti di Kecamatan Gumay Talang, Indikat Ilir, hingga Desa Lubuk Mabar Kecamatan Pseksu.
“Kalau belum memenuhi kriteria, kita tunda. Program ini berkelanjutan. Harus siap dari segi tempat, SDM, dan manajemen,” tegas Indra.
Gerakan 1 RW 1 Bank Sampah Dimulai Tahun Ini
Dalam mendukung gerakan nasional pengurangan sampah, DLH Lahat juga mulai menjalankan program 1 RW 1 Bank Sampah. Surat edaran dari Bupati Lahat telah diterbitkan dan segera akan disebarkan ke seluruh desa dan kelurahan.
“Target awal tahun ini ada 15 kelurahan membentuk bank sampah sendiri. Fokusnya bukan sekadar buang sampah, tapi membentuk kebiasaan memilah dan mengelola,” tambah Indra.
Bank sampah ini nantinya akan menjadi ujung tombak perubahan perilaku masyarakat. Dengan konsep pengelolaan awal dari rumah tangga, sampah tidak lagi langsung masuk ke TPA. TPA hanya akan menerima residu dari hasil pengelolaan di tingkat desa dan kelurahan.
Mengubah Sampah Jadi Harapan
DLH Lahat percaya bahwa sampah bukan hanya masalah, tapi juga peluang. Dengan sistem pengelolaan yang terstruktur, terukur, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, sampah bisa menjadi sumber daya baru yang bernilai ekonomi dan berdampak positif bagi lingkungan.
“Dengan dukungan anggaran dan keterlibatan masyarakat, kita bisa menciptakan Lahat yang bersih, sehat, dan berdaya,” pungkas Indra.
