Kemarau di Depan Mata, Ancaman Karhutla Membayangi Lahat


QueenNews.id — Cuaca terik yang melanda Kabupaten Lahat selama dua pekan terakhir menandai masuknya wilayah ini ke musim kemarau.
Kondisi tersebut sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang sebelumnya memperkirakan puncak kemarau akan terjadi pada Agustus 2025.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, Ali Afandi mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama akibat aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar.
“Sejak pertengahan Juli, suhu panas sudah sangat terasa dari siang hingga sore. Ini menunjukkan musim kemarau sudah tiba. Kami imbau warga untuk tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara dibakar, karena sangat berisiko memicu karhutla,” kata Ali Afandi saat dikonfirmasi, Rabu (23/7/2025).
Ali menegaskan, peran seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, sangat krusial dalam mencegah karhutla.

Ia juga meminta para camat di seluruh kecamatan agar aktif memberikan edukasi dan peringatan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Para camat harus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan larangan dan bahaya membakar lahan. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kebiasaan ini masih banyak dilakukan, dan dampaknya bisa sangat merugikan,” tegasnya.
BPBD Lahat mencatat, karhutla tidak hanya merusak ekosistem dan mengganggu kualitas udara, tapi juga berdampak besar pada kesehatan masyarakat serta kerugian ekonomi yang signifikan.
Dengan masuknya puncak kemarau pada Agustus mendatang, Ali Afandi berharap langkah-langkah preventif dapat dilakukan secara maksimal, mulai dari penyuluhan, patroli, hingga pelibatan tokoh masyarakat dan relawan lingkungan.
“Pencegahan sejak dini adalah cara paling efektif untuk menghindari kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, dan dampak kesehatan akibat karhutla. Mari jaga Lahat bersama-sama,” pungkasnya.
