Diam di Rapat, Diganti di Meja Jabatan, Bupati Lahat Tindak Tegas Pejabat Lamban


QueenNews.id – Tegas dan tanpa kompromi, sikap yang ditunjukkan Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, terhadap jajarannya yang dinilai tidak responsif dalam menjalankan tugas.
Setelah menyampaikan peringatan keras dalam rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sabtu (2/8/2025), Bupati langsung membuktikan ucapannya.
Salah satu pejabat yang terdampak adalah Haris Toteles, yang sebelumnya menjabat Kabag Hukum Setda Lahat. Senin (11/8/2025), Haris resmi digeser menjadi Kabag Sumber Daya Alam (SDA).
Pelantikannya dilakukan oleh Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, di Gedung Pertemuan Pemkab Lahat.
Pergeseran ini merupakan buntut dari ketegangan dalam rapat yang sempat memanas saat Bupati menanyakan tindak lanjut surat dari Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikirim langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Saat itu, para pejabat yang hadir hanya terdiam, tanpa satu pun jawaban yang memicu kekecewaan mendalam dari Bupati.
“Kacau kalian ini, semua sudah tidak benar. Ingat ya, saya bisa PLT-kan kalian semua hari ini!” tegas Bupati Bursah Zarnubi dalam rapat tersebut.
Tak hanya Haris, pelantikan juga menyasar tujuh pejabat lainnya, serta pengisian posisi pelaksana tugas (Plt) di beberapa bagian strategis. Berikut daftar lengkap pergeseran:
Pejabat yang Dilantik diantaranya;
Ananta: dari Kabag Pengelolaan Barang dan Jasa menjadi Sekretaris BPBD Lahat
Awang Wahyudi: dari Kabag Perlengkapan menjadi Kabid Pemberdayaan Sosial & Pengelolaan TMP Dinsos

Imam Santosa: dari Kabid Aplikasi Diskominfo menjadi Kabid Pengawasan Koperasi & UMKM
Anggi Putra: Analis SDM Aparatur Ahli Pertama BKPSDM
Yossy Yolanda: Administrator Kesehatan Ahli Muda Dinkes
Yusrin Angraini dan Haryanto: Analis SDM Aparatur Ahli Muda BKPSDM
Pejabat yang Ditunjuk sebagai Plt:
Agus Supriadi: Plt Kabid Aplikasi Diskominfo
Mahendra Ike Saputra: Plt Kabag Perlengkapan
Jon Heriansyah: Plt Kabag Pengelolaan Barang dan Jasa
Indra Buana: Plt Kabag Hukum Setda Lahat
Wakil Bupati Widia Ningsih menegaskan bahwa pelantikan ini bukan bentuk hukuman, melainkan bagian dari evaluasi kinerja dan penempatan sesuai kompetensi.
“Ini adalah bentuk penyesuaian organisasi agar pelayanan publik berjalan lebih maksimal. Jabatan adalah amanah, dan setiap pejabat wajib menunjukkannya dengan kerja nyata,” tegas Widia.
Ia juga meminta pejabat yang dilantik, khususnya yang menjabat Plt, untuk bekerja total dan menunjukkan komitmen terhadap visi-misi kepala daerah.
Langkah cepat Bupati Bursah ini menjadi sinyal kuat bagi jajaran birokrasi di Lahat: tidak ada ruang bagi ketidakseriusan dalam mendukung program strategis daerah, khususnya program nasional seperti MBG.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa jabatan bukan sekadar status, melainkan tanggung jawab penuh terhadap pelayanan dan pembangunan daerah.
