Tragis! Usai Didatangi Wabup Lahat, Satu Warung Ilegal di Bawah Jembatan Benteng Ludes Terbakar
QueenNews – Satu unit warung ilegal yang berada di bawah Jembatan Benteng, Kota Lahat, Sumatera Selatan, hangus dilalap api pada Rabu pagi (30/7/2025).
Hanya berselang sehari setelah Wakil Bupati (Wabup) Lahat, Widia Ningsih SH MH, turun langsung ke lokasi dan memberikan peringatan keras.
Kebakaran yang menghanguskan bangunan semi permanen tersebut memantik perhatian warga sekitar. Pasalnya, lokasi itu baru saja disorot lantaran ditengarai menjadi tempat aktivitas maksiat dan berdiri di atas lahan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat yang masuk dalam kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Warung Sudah Kosong Saat Terbakar
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lahat, M. Jhonliadi SE, membenarkan kejadian tersebut. Namun ia belum bisa memastikan penyebab pasti dari kebakaran.
“Benar, satu warung terbakar. Tapi saat petugas kami tiba, bangunan tersebut sudah dalam keadaan kosong. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” ujar Jhonliadi kepada media, Rabu (30/7/2025).
Warung Ilegal, Diberi SP3 Sehari Sebelumnya
Diketahui, Wabup Lahat, Widia Ningsih, baru saja memberikan Surat Peringatan (SP) ketiga kepada pemilik enam warung ilegal di bawah jembatan tersebut pada Selasa (29/7/2025).
Dalam kunjungannya, Widia menegaskan pembongkaran harus dilakukan segera.
“Kita sudah sosialisasikan langsung terkait pelanggaran tata ruang. SP3 artinya tidak ada toleransi lagi. Bangunan harus dibongkar,” tegas Widia saat di lokasi.
Pihak Satpol PP Lahat sebelumnya juga telah dua kali melayangkan surat peringatan, namun sebagian besar pemilik warung masih enggan membongkar bangunannya sendiri.
Satu Warung Masih Bertahan, Lainnya Mulai Bongkar Mandiri
Menurut Kasi Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Lahat, Andreas, dari enam warung ilegal di lokasi, satu warung sudah dibongkar mandiri, tiga lainnya mulai mengangkut barang, dan hanya tersisa satu yang masih bertahan.
“Sudah ada yang patuh membongkar sendiri. Tapi masih ada satu pemilik yang bersikeras bertahan,” ungkap Andreas.
Melanggar Perda dan Diduga Jadi Sarang Miras dan Prostitusi
Warung-warung tersebut dinyatakan melanggar Perda Nomor 1 Tahun 2010 tentang Ketertiban Umum dan Keindahan Kota, serta Perda Nomor 11 Tahun 2012 tentang Tata Ruang Wilayah.
Selain ilegal, tempat itu juga ditengarai kerap menjadi lokasi peredaran miras, narkoba, hingga praktik prostitusi terselubung.
Ketua Fraksi PAN DPRD Lahat, Aliman Syahri SKom, mendukung langkah tegas Wabup dan instansi terkait.
“Warung berkedok tempat makan ini jelas merusak lingkungan sosial. Jangan ragu, pembongkaran harus segera dituntaskan. Ini menyangkut moral, kesehatan, bahkan keselamatan warga,” tegas Aliman.
Tragedi Kebakaran Jadi Peringatan Keras
Tragedi terbakarnya salah satu warung ini seolah menjadi peringatan keras akan pentingnya penegakan aturan.
Pemerintah Kabupaten Lahat menegaskan tidak akan membiarkan pelanggaran tata ruang dan pelanggaran hukum lainnya terus berlanjut.
“Kita tidak bisa lagi menutup mata. Mau tidak mau, suka tidak suka, penegakan perda harus dijalankan,” pungkas Wabup Widia Ningsih.
